Berikut adalah berita terkini dari dunia entertainment : The Lion King ialah launching baru ke-3 dari Disney tahun ini untuk mendatangkan sentuhan baru pada animasi classic, serta adalah yang paling baik di studio. Jauh dari Aladdin serta Dumbo, direktur Jungle Book, John Favreau, kembalinya ke dunia binatang computer ialah keberhasilan yang menarik dengan cara visual yang akan memenangi fans dari semua umur serta membuahkan uang besar untuk Disney. Peroleh film animasi yang disenangi yang mungkin adalah usaha yang beresiko, tapi pendekatan epik yang sesuai kenyataan nampak inovatif serta memberikan kesan-kesan suatu hal lainnya, walau menyimpan narasi serta beberapa gambar dengan singkat untuk menanganinya. Dengan film 1994.
Film Remake yang Mengagumkan
Salah satunya hal yang membuat The Lion King 2019 mencolok langsung dari edisi Disney yang lain ialah bila suaranya betul-betul bagus. JD Small Simba (JD McCrary) serta Nala (Shahadi Wright Joseph) ialah sekumpulan energi serta keceriaan yang gila-gilaan, dengan beberapa suara nyanyian keras dipertunjukkan waktu membawakan lagu "I Just Can't Wait To Be A King". Adegan itu termasuk juga John Oliver dari Zazu, Mufasa (James Earl Jones) yang cemerlang serta penasihat burung Simba. Komedian asInggris lakukan pekerjaan yang benar-benar bagus di dalam mengulang gambar asli Rowan Atkinson di saat yang sama, memberi kesetimbangan penambahan yang betul-betul diperlukan di antara snarks serta belas kasihan yang hilang dari aslinya.
Chiwetel Ejiofor ialah fokus perhatian penting pada sisa cedera yang menakutkan, yang bawa ratapan Shakespeare ke proses. Suara lirisnya yang indah selekasnya mengganggu, tapi sayangnya itu tidak dipakai dalam adegan yang dapat membuat fans yang bahagia serta susah ukurannya sama. Aktor Dr. String masuk dengan sekumpulan hyena yang dilukiskan oleh Eric André, Keegan Michael Key serta Florence Casumba, yang kuat untuk pimpinan mereka Shanzi. Garis ini sekompak penganut Skar, tapi suara yang makin serius dalam bercerita kesempatan kali ini penting bila hyena tidak bisa membuahkan energi edan yang cemas, seringkali menampar, mengakibatkan beberapa pemain terbuang jadi favorite fans film-film classic.
Review Jalan Cerita
Beyonce ialah fans serta yang suka dewasa yang mengagumkan (walau kurang digunakan), Nala serta Donald Glover tingkatkan serasi serta perhatian pada Simba. Tetapi, yang sangat mencolok antara beberapa pemain ialah Billy Eichner serta Seth Rogen untuk Timon serta Pumbaa, semua. Pasangan itu menerangkan tiap adegan yang mereka lakukan dengan dedikasi mereka tidak untuk lakukan apa-apa, humor nihilistik yang muram serta nyanyian ajaib Achenner.
Timon serta Pumbaa memberikan tambahan banyak content baru untuk bercerita ini, serta pasangan itu sama-sama menarik dengan hasil membahagiakan. JD McCrary (yang membunuhnya) serta Donald Glover dalam lagu Hakuna Matata dimainkan dengan pergerakan hati. Untuk sekejap, sulih suara itu betul-betul menggenggam film. Raja Singa ialah semua mengenai gambar. Pada atraksi pertama, Jon Faverau mengutarakan jika tiap adegan dalam film, dengan pengecualian satu sasaran, seutuhnya dilakukan oleh komputer; Anda tidak tahu kapan menyaksikannya. Saat film remake terbaik Jungle Book tampilkan kemampuan yang bisa diraih dengan animasi computer, The Lion King menggerakkan batasan semakin jauh, seringkali berasa seperti sedang melihat film dokumenter alami serta bukan film animasi.
Favreau memihaknya lewat salah satunya ketrampilan paling besar film: sasaran yang terus bertumbuh tampilkan beberapa peristiwa kecil di tanah kebanggaan yang mengagumkan, seperti semut yang menghamburkan cabang-cabang pohon, serta seekor tikus bersihkan kubangan air. Atau sepotong bulu yang mengambang. Dalam panorama yang mengagumkan.
Beberapa Artis Serta Cirikhasnya
Dari singa kecil yang lucu sampai daftar binatang yang dibaca, beberapa seniman di Lion King sudah lakukan pekerjaan besar untuk hidupkan kembali lagi satwa liar Pride Lands lagi, ditambah banyak lawatan. Tetapi, satu hal yang hilang dalam novel ini ialah keceriaan visual dari beberapa feature, sebab film ini memakai suara sesuai kenyataan yang membuat hewan penting nampak... yah, binatang.
Baca Juga : Kehidupan Baru Pangeran Harry dan Meghan Setelah Meninggalkan Royal Familly
Walau kemungkinan tidak cocok untuk audience yang makin muda seperti makhluk hidup serta emosional yang umumnya sarat dengan film-film Disney, tidak logis bila acara yang nampaknya bertambah serta musikal tidak berperanan. Ada gravitasi yang sebanding dengan cerita Shakespeare yang awalannya tidak ada, tapi beberapa detak jantung emosional tidak dipengaruhi.
Kecuali keberhasilan film ini, susah untuk lihat The Lion King keseluruhannya dalam langkah yang netral sebab sebetulnya cuma satu adegan penambahan untuk tiap adegan yang telah ada (serta dapat disebut diambil dari anime Osamu Tezuka sekarang ini - Google Kempa). Tapi dengan itu dalam pemikiran, Favreau serta beberapa temannya. Kerjakan pekerjaan yang baik untuk bikin The Lion King berasa seperti usaha yang berguna untuk gantikan permainan dalam soal tehnik tehnis yang dipakai untuk membuat. Film ini tidak disangsikan lagi akan mengenalkan generasi baru fans ke cerita serta terus tawarkan suatu hal yang benar-benar tidak sama dari bentuk visual, hingga fans asli akan memperoleh suatu hal yang baru untuk di cintai.
Ketetapan
Disney memberi versus barunya yang sangat sukses. Beberapa aktor yang kuat, visual yang memikat, serta adegan binatang classic di desa membuat semakin nampak dibanding beberapa account studio asli. Salah satunya permasalahan di sini yaitu jika The Lion King ialah latar yang berdetak dengan detak jantung yang akan membuat hati yang dingin jadi hangat dengan nostalgia untuk waktu dulu, tapi berpotensi susah dari sebagian orang yang cari wacana baru ke cerita-cerita populer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar